Tempat tempat Bersejarah di Kota Madinah
Masjid Nabawi adalah masjid terbesar yang dibangun
oleh Rasulullah saw., di Madinah setelah Masjid Quba. Letak Masjid Nabawi
berada di pusat I(ota Madinah. Orang yang menunaikan ibadah haji dan umrah
disunahkan untuk memperbanyak shalat di Masjid Nabawi. Siapa saja yang
shalat di dalam Masjid Nabawi akan mendapatkan pahala 1.000 kali lipat
dibandingkan shalat di luar masjid tersebut. Mengenai hal ini, Rasulullah saw.,
bersabda:
”Sholat di masjidku ini (Masjid Nabawi) lebih utama
1.000 kali dibandingkan shalat di masjid yang lainnya, kecuali di Masjidil
Haram. Shalat di Masjidil Haram lebih utama 100.000 kali lipat daripada masjid
lainnya. ” (HR. Ahmad, Ibnu Hujaimah dan Hakim)
Menurut para ulama, keutamaan 1.000 kali shalat di
Masjid Nabawi tidak terpaku pada shalat wajib saja, namun juga pada shalat
sunah, sama pahalanya akan mendapatkan 1.000 kali lipat. Jadi, disarankan
setiap jemaah haji dan umrah untuk lebih giat lagi melakukan shalat di Masjid
Nabi tersebut.
Raudhah
Raudhah adalah suatu tempat di dalam Masjid Nabawi
yang berada antara rumah Rasulullah saw., dan mimbar Nabi. Raudhah ditandai
dengan tiang-tiang putih dan karpet putih. Luas Raudhah dari arah Timur sampai
ke Barat sepanjang 22 meter, dan dari arah Utara sampai ke Selatan 15 meter.
Raudhah merupakan salah satu tempat yang makbul untuk berdoa. Rasulullah saw.,
bersabda:
Antara rumahku dun mimbarku adalah Raudhah (taman) di
antam taman-taman surga. (Diriwayatkan oleh 5 orang ahli hadis) Makam
Baqi’
Baqi’ adalah tanah kuburan masyarakat Madinah sejak
zaman jahiliah. Sekarang Baqi’ merupakan pekuburan jemaah haji atau umrah yang
meninggal di Madinah. Letaknya sebelah timur Masjid Nabawi. Di Baqi’ juga
dimakamkan Sayidina Utsman bin Affan ra., dan istri~ istri Rasulullah saw., yaitu
Siti ’Aisyah ra. Ummi Salamah, Juwariyah, Zainab, Hafsah binti Umar Bin Khatab,
dan Mariyah Al Qibtiyah ra., dan putra-putri Rasulullah saw. Di Baqi’ ini pula
Rasulullah saw., membaca salam / doa berikut:
Kesejahteraan atas kamu sekalian wahai (penghuni)
tempat kaum yang beriman. Apa yang dijanjikan kepadamu yang masih ditangguhkan
besok itu, pasti akan datang kepadamu, dan kami Insya Allah akan menyusulmu. Ya
Allah! Ampunilah ahli Baqi’ Al-Ghorqod. (HR. Muslim)
Masjid
Quba
Masjid Quba adalah masjid yang terletak di daerah
Quba. Quba sendiri terletak kurang lebih 5 km sebelah barat daya Madinah. Orang
yang menyongsong Nabi saw., ketika hijrah ke Madinah adalah penduduk Quba.
Kedatangan Nabi di Quba pada hari Senin tanggal 12 Rabi’ul Awal tahun 13
kenabiannya atau tahun 53 dari kelahiran beliau. Di Quba ini Rasulullah
mendirikan masjid di atas sebidang tanah milik Kulsum binti Hadam. Batu pertama
diletakkan oleh Nabi saw., kemudian secara berturut-turut oleh Abu Bakar, Umar
bin Khatab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib. Selanjutnya
dikerjakan oleh sahabat Muhajirin dan Ansor sampai selesai. Masjid Quba
merupakan masjid yang pertama didirikan oleh Nabi saw., dan dibangun dua kali.
Pertama, ketika kiblatnya menghadap Baitul Maqdis, dan kedua ketika kiblatnya
menghadap Baitullah. Rasulullah saw., dalam membangun masjid ini dibantu oleh
Malaikat Jibril yang memberi petunjuk arah kiblatnya. Rasulullah
bersabda:
Setiap hari Sabtu Rasulullah saw, mendatangi Masjid
Quba berkendaraan atau berjalan kaki dan beliau shalat sunah dua rakaat di
dalamnya. Rasulullah saw, menganjurkan dahmg ke Masjid Quba seraya berkata:
”Siapa saja yang bersuci (membersihkan diri dari najis dun hadats) di rumahnya,
kemuditm datang ke Masjid Quba dun shalat di dalamnya, maka ia mendapatkan
pahala seperti pahala umrah." (HR. Ahmad Nasa’i, Ibnu Majah, dan
Hakim)
Jabal
Uhud
Jabal Uhud adalah nama sebuah bukit terbesar di
Madinah, letaknya kurang lebih 5 km dari pusat kota Madinah. Di bukit ini
pernah terjadi pertempuran yang sangat dahsyat antara kaum muslimin yang
berjumlah 700 orang melawan kaum musyrikin Mekah sebanyak 3.000 orang. Dalam
pertempuran ini yang gugur dari pihak muslimin sebanyak 70 orang syuhada,
termasuk paman Rasulullah saw., yaitu Sayidina Hamzah bin Abdul Muthalib.
Perang Uhud terjadi pada tahun ketiga
Hijrah. Di Uhud terdapat pekuburan para syuhada, dan
disunatkan bagi kita untuk berdoa bagi syuhada Uhud.
Masjid
Qiblatain
Masjid Qiblatin sebelumnya dikena] dengan nama Masjid
Bani Salamah, karena dibangun di atas tanah Bani Salamah. Masjid ini terletak
di pinggir jalan menuju kampus Universitas Madinah di dekat Istana Raja. Pada
permulaan Islam, orang melakukan shalat menghadap kiblat ke arah Baitul Maqdis
di Yerusalem/Palestina. Pada tahun ke-2 Hijriyah tepatnya hari Senin bulan
Rajab waktu Zuhur di Masjid Bani Salamah turunlah wahyu AlQur’an surah
Al-Baqarah ayat 144:
"Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan
di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya.”
Mula-mula Rasulullah saw., ketika shalat Zuhur
menghadap ke arah Masjidil Aqsho, setelah turun ayat di atas, Rasulullah
memindahkan arah kiblatnya ke arah Masjidil Haram. Dalam satu riwayat, konon
Malaikat Jibril membantu menunjukkan arah Masjidil Haram. Peristiwa inilah yang
menyebabkan masjid ini dinamakan Masjid Qiblatain yang artinya masjid dua
kiblat.
Khandak/Masjid
Khamsah
Khandak dari segi bahasa artinya parit. Dalam sejarah
Islam, yang dimaksud khandak adalah peristiwa penggalian parit untuk pertahanan
perang ketika adanya pengepungan terhadap kaum muslimin yang ada di kota
Madinah oleh kaum Quraisy bersama sekutusekutunya dari Bani Nadir, Bani
Ghathfan, dan lainlainnya. Pembuatan parit ini merupakan anjuran Salman
Al-Farisi, sahabat Rasulullah saw., dan usul tersebut disetujui. Pengepungan
ini terjadi pada bulan Syawal tahun ke-S Hijriyah. Peninggalan Khandak yang ada
sampai sekarang hanyalah berupa lima buah pos, yang dulunya berjumlah tujuh,
dan pos-pos tersebut sekarang dijadikan masjid yang dikenal dengan sebutan
Masjid Sab’ah atau Masjid Khamsah.
Percetakan
AI-Qur’an Raja Fahd
Percetakan Al-Qur’an Raja Fahd di Madinah hingga akhir
bulan Rabiul Awal tahun 2001 telah berhasil menerbitkan cetakan baru mencapai
113.714.914 eksemplar, dan telah dibagikan sekitar 99.867.355 eksemplar, baik
ke dalam negeri maupun ke luar negeri. Jumlah tersebut termasuk Al-Qur'an yang
dibagikan ke benua Asia, Eropa, Afrika, Amerika dan Australia, dan hadiah untuk
para jemaah haji.
Kapasitas produksi percetakan mampu menghasilkan 10
juta mushaf Al-Qur’an setiap tahunnya. Bahkan jika diperlukan dapat
ditingkatkan menjadi tiga kali lipat dari kapasitas
sekarang ini. Artinya percetakan Raja Fahd ini mampu mencetak 30 juta mushaf.
Saat ini percetakan Al-Qur’an sedang melakukan usaha penerjemahan AlQur’an ke
dalam 20 bahasa dunia dan akan diperluas lagi pada masa yang akan datang.
Tujuan utama percetakan Al-Qur'an ini adalah
menghasilkan cetakan yang teliti, benar penulisan dan lengkap dengan harakat
serta tanda-tandanya. Selain itu, percetakan ini juga senantiasa berusaha
melakukan penerjemahan secara benar ke dalam berbagai bahasa yang dipakai kaum
muslimin di seluruh penjuru dunia dan dilengkapi dengan cara baca menurut ulama
ahli qira’at.
Luas percetakan Al-Qur’an ini sekitar 250 ribu meter
persegi, dan termasuk percetakan terlengkap, karena di dalamya terdapat masjid,
perkantoran, sarana transportasi, pemasaran, asrama tempat istirahat, klinik,
restoran, dan lain-lain. Jumlah penerbitan yang dikeluarkan lebih dari 50
bentuk yang beraneka ragam, mulai mushaf utuh, per juz, penerjemahan, rekaman
kaset, kitab-kitab sejarah, kitab-kitab hadis, sirah Nabi, dan lain-lainnya.
Percetakan ini mempunyai dua manuskrip Al-Qur’an, yaitu riwayat Hafs dan
’Asyim, serta riwayat Warsy dari Nafi’ yang telah dituliskan oleh para ahli
kaligrafi percetakan.
Percetakan Al-Qur’an Raja Fahd ini telah dikunjungi
lebih 2 juta kaum muslim. Mereka datang untuk menyaksikan kebesaran Islam yang
didirikan oleh Kerajaan Saudi
Arabia sebagai khidmah kepada Islam dan kaum muslimin.
Percetakan ini merupakan hadiah dari Raja Fahd bin Abdul Aziz untuk segala
penjuru tempat, dan menjadi simbol kebesaran Madinah serta sebagai benteng
raksasa untuk menjaga Al-Qur’an dan Hadis Nabi.
Posting Komentar untuk "Tempat tempat Bersejarah di Kota Madinah "