Apa Perbedaan Arah Antara Akal dan Hawa Nafsu ?
Ketahuilah bahwa hawa nafsu itu mengajak kepada kcnikmatan tanpa mcmpcrtimbangkan akibatnya. Scbagaimana diketahui bahwa kenikmatan itu melahirkan kerugian yang melebihi kenikmatan itu sendiri bahkan dapat menghalangi pengikutnya untuk merasakan kenikmatan serupa. Hawa nafsu itu berpaling dari berpikir mengenai hal itu. Yang demikian itu adalah sifat binatang karena mereka senantiasa tidak mempertimbangkan akibat, hanya saja binatang lebih bisa dimaklumi. Tidak semestinya manusia sebagai makhluk berakal jatuh dari martabat yang mulia ke martabat yang hina.
Adapun akal senantlasa memperhatikan berbagai akibat dan kemaslahatan. Akal bagaikan orang dewasa yang bijak dan dokter yang secara tulus memberi nasihat, sedangkan hawa nafsu bagaikan anak kecil yang bodoh dan orang sakit yang rakus. Ketika terjadi pertentangan antara akal dan hawa nafsu, maka sepatutnya orang yang berakal, yang tahu bahwa akal itupenasehat yang bljak. meminta nasehat kepadanya dan bersabar menghadapi pantangan yang disarankan oleh akal. Cukuplah pengetahuan dia tentang keutamaan akal sebagai alasan baginya dalam memilih akal. Jika dia menginginkan bukti lain yang menunjukkan keabsahan saran akal maka hendaklah ia memperhatikan akibat-akibat yang ditimbulkan oleh hawa nafsu yang merugikan para pengi kutnya, seperti terbongkarn ya aib, di permalukan di hadapan orang banyak, turun harga diri, dan kehilangan keutamaan. Tidaklah kemuliaan berkurang. orang mulia menjadi hina, atau burung-burung diburu, kecuali karena mengikuti hawa nafsu. Di antara dalil yang memperjelas masalah di atas adalah bahwa hawa nafsu senantiasa memastikan keberhasilan tujuannya sebelum tujuan tersebut tercapai. Kemudian hendak.nya dia melihat apa yang akan dialami setelah perbuatan dan kenikmatan berlalu. serta menimbang kenikmatan tersebut dengan dosa. sehingga akhlrnya la sadar bahwa dla telah mengalaml keruglan yang jauh lebih besar daripada keuntungan yang telah diraihnya.
Ketahuilah bahwa manusia ketika mengikuti hawa nafsu nya, walaupun tidak sampai merugikan. dia tetap akan merasakan kehinaan dalam dirinya karena posisinya yang telah kalah oleh hawa nafsu. Apabila dia dapat mengalahkan hawa nafsunya, maka dia akan menemukan kemuliaan dalam dirinya karena posisinya sebagai pemenang. Bukankah kita sering melihat orang-orang takjub terhadap rang zuhud, dan mereka mencium tangannya. Hal itu tidaklah terjadi kecuali karena orang zuhud telah mampu atas apa yang mereka tidak mampu, yaitu menentang hawa nafsu.
Posting Komentar untuk "Apa Perbedaan Arah Antara Akal dan Hawa Nafsu ?"